Diceritakan seorang petani yang gagah, hidup disatu desa dan memiliki anak perempuan yang cantik jelita Bernama Mirana.
Hingga akhirnya timbul niat sang pak petani untuk menikahkan anak tercintanya dengan seorang pemuda desa setempat .
Akhirnya si pak petani berhasil menemukan pemuda yang diidamkannya untuk calon suami anaknya .
pemuda ini bernama Riki yang merupakan seorang pekerja bangunan di kota .
Kemudian si Riki pulang kedesa dan menikah dengan Mirana,Singkat cerita si Riki dengan rajinnya ber-kimpoi-ria dengan istrinya, tidak perduli pagi, siang atau malam. Selagi ada kesempatan dihajar terus. Tetapi karena Mirana orangnya pemalu, setiap mau bersetubuh minta lampu dimatikan. Hal itu mengakibatkan Mirana sama sekali tidak pernah tahu bentuk 'anu' suaminya, hanya mengetahui namanya saja.(biasa dipanggil junior wkkwkwkw)
Mirana selama ini selalu dihujam oleh 'anu' Riki.Sehingga Mirana menjadi terbiasa dan kecanduang. Bahkan, kadang Mirana yang merengek untuk minta kimpoi kepada Riki.
Lalu, seminggu sudah bulan madu mereka berjalan, hingga tiba waktunya si Riki kembali bekerja ke Kota .
dan dengan perasaan sedih Riki meminta izin kepada istrinya untuk berangkat
Riki : "Mirana, istriku tersayang.. abang mau keluar kota untuk kerja lagi..."
Mirana: "Iya abang... Tapi bang ! kalo abang pergi, eneng ditinggal sendirian dong...?!"
Riki : "Ga apa apa kok neng... paling minggu depan abang udah kembali.."
Mirana: "Terus, nanti eneng tidur sama siapa...? dan eneng gak bisa kimpoi-an lagi sama abang..."
Riki : "Yang sabar atuh, neng..."
Riki : "Huuu...huuu.. ga mau...!! eneng kan udah ketagihan sama 't*tit' abang, biarin abang pergi tapi 't*tit' abang ditinggal sama eneng !!!"
Riki : "waduuuh !!! gawat niy " (pikir riki sambil mutar otak gimana caranya meninggalkan 'anu'nya) "sebentar ya neng.." pinta Riki.
Dengan cepat Riki cari akal, dia langsung ke dapur mencari tikus dan memasukannya kedalam kaleng bekas susu, trus ditutup dengan rapat. Kemudian dia membawa kaleng tersebut dan menghampiri istrinya yg sedang menangis.
Riki: "Udah dong neng... jangan nangis terus, abang tinggalin nih 't*tit' abang, tapi jangan dibuka tutupnya sebelum abang pulang yaa..?"
Mirana seketika berhenti menangis, lalu diambilnya kaleng tesebut.
Mirana(gembira) : "nah.. ini baru abangku tersayang, pengertian banget deh... tenang aja bang eneng akan jagain 't*tit'nya", makasih yaaa..."
Takut terlambat, Riki pun segera berangkat ke luar kota.
Satu hari, dua hari, sampai hari kelima Mirana sudah mulai gelisah. Dia sudah tidak sabar untuk menunggu Riki pulang. Hasrat 'Rindunya' menggebu-gebu, dia ingin segera kimpoi dengan suaminya. Kemudian dia ingat kalau Bedul 'anu'nya ditinggal.
Mirana (dalam hati) : "hmm... kelamaan nunggu abang pulang, terpaksa deh gue pake sendiri t*tit nya..." Diambilah susu kaleng berisi tikus yg ditinggalkan oleh suaminya.
Dengan rasa penasaran dicampur ragu-ragu dan takut, dibukanya tutup kaleng susu itu pelan pelan, dia intip isinya. Marpuah kaget, karena melihat ada sepasang mata kecil menyala didalamnya.
Mirana (berkata dalam hati) : "oooh... ada matanya ! pantesan si t*tit gelap-gelap tau aja sasaran buat dimasukin.."
Kemudian dia beranikan diri untuk membuka kaleng tersebut agak lebih lebar, untuk keduanya kalinya Marpuah kaget melihat ada kumis panjang berdiri tegak, Mirana (setengah menjerit) :"oooh.. pantes si t*tit geli-geli enak, ternyata ada kumisnya...!"
Tidak sabar, Mirana membuka tutup kaleng susu itu seluruhnya, sehingga mengakibatkan tikus yang didalam loncat dan menghilang.
Mirana : "Ehh copot e copot...!!! sialaaaan !!! t*tit..! t*tiit...!! dimana luh...?? t*tiiiiiiit !!! jangan kabur dong !!!
hhhuhuhu....hhhihihikksss...